Rabu, 09 Juni 2010

SISTEM SUSPENSI

SISTEM SUSPENSI

Sistem Suspensi terletak diantara body kendaraan dan oda-roda, dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas berkendara serta memperbaiki kemampuan traksi/cengkram roda trhadap jalan.
Pada umumnya Suspensi dapat digolongkan menjadi Suspensi tipe rigid ( rigid axle suspension) dan tipe bebas ( independent suspension).
Fungsi Suspensi :
a. Menyerap getaran, oskilasi dan kejutan dari permuakaan jalan. Hal ini untuk melindungi penaumpang dan barang agar amamn serta menambah kenyamanan dan stabilitas.
b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda.
c. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda.
Komponen Utama Suspensi :

A. Pegas
1. Coil Spring : Terbuat dari batang baja khusus dan berbentuk spiral



2. Leaf Spring : Terbuat dari bilah baja yang bengkok dan lentur

3. Torsion Bar Spring : Terbuat dari batang baja yang elastis terhadap puntiran.






B. Shock Absorber
Fungsi : Meredam Oskilasi yang terjadidari gerak pegas terhadap permuakaan jalan.

Cara Kerja :
Didalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock absorber. Pada shock absorber tipe ini, gaya redamnya dihasilkan oleh adanya tahanan aliran minyak karena melalui orifice ( lubang kecil) pada waktu piston bergerak

Tipe Shock Absorber :
Dapat digolongkan menurut cara kerja, konstruksi, dan medium kerjanya.
1. Menurut cara kerjanya
(1). Shock absorber kerja tunggal ( single action)
Efek meredam hanya terjadi pada waktu shock absorber berekspansi. Sebaliknya pada saat kompresi tidak terjdi efek meredam.

(2). Shock Absorbe kerja ganda (Double action)
Baik saat ekspansi maupun kompresi absorber selalu bekerja meredam. Umumnya kendaraan sekarng menggunakan tipe ini.

2. Menurut Konstruksi
(1). Shock absorber tipe twin tube
Didalam shock absorber tipe ini terdapat pressure tube dan outer tube yang membatasi working chamber (silinder dalam) dan reservoir chamber (silinder luar).

(2). Shock absorber tipe mono-tube
Didalam shock absorber hanya terdpat satu silinder (atau tanpa reservoir).

3. Penggolongan menurut medium kerjanya.
(1). Shock absorber tipe hidrolis
Didalamnya hanya terdpat minyak shock absorber sebagi medium kerja.
(2). Shock absorber berisi gas
Ini adalah absorber hidrolis yang diisi dengan gas. Gas yang biasanya digunakan adalh nitrogen yang dijaga pada temperature rendah 10-15 kg/cm¬¬2 atau temperature tinggi 20-30 kg/cm2.


C. BALL JOINT
Ball joint berfungsi sebagai penerima beban vertical maupun lateral. Disamping itu juga berfungsi sebagai sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok.







Uper Ball Joint ;



Lower Ball Joint ;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar