Jumat, 04 Desember 2009
SISTEM REM
dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun.
sistem rem hidrolik,
dasar kerja pengereman
Rem bekerja dengan dasar
pemanfaatan gaya gesek
Tanaga gerak putaran
roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara luar.
Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan
sepatu rem yang tidak berputar
terhadap tromol (brake drum)
yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan
Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga
gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.
Macam-macam rem
Menurut penggunaannya rem mobil dapat dikelompokkan segai berikut :
a)Rem kaki, digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi :
Rem hidrolik
Rem pneumatik
b) Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
c) Rem pembantu, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang
digunakan pada truk dan kendaraan berat.
Rem hidrolik
Rem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan. Mekanisme kerja dan bagian-bagian dari rem ini
Ini merupakan penggambaran secara
sederhana dari yang ditunjukkan pada gambar
Master silinder
Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem (pada model rem piringan).
Cara kerja master silinder
Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan
pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada
waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan
tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet
untuk membuka katup
Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke
belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena
adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup
outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan
mungkinkan minyak rem yang ada "di sekeliling piston cup dapat
mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder,
hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu
tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja
membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa
untuk masuk kembali ke master silinder
Boster rem
Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake).
Boster rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada
juga yang dipasang terpisah.
memperlihatkan salah satu model boster rem yang menggunakan kevacuman mesin untuk menambah tekanan hidrolik.
Cara kerja boster rem
Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka
sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar.
Adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston
mengaklbatkan torak terdorong ke dapan
Bagian depan piston yang menghasilkan tekanan yang tinggi ini dihubungkan
dengan torak pada master silinder.
Bila pedal dibebaskan, katup udara akan menutup dan berhubungan lagi dengan intake manifold. Dengan terjadinya kevacum yang sama pada kedua sisi piston, tegangan pegas pembalik mendesak piston ke posisi semula.
Katup pengimbang
Bila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan. Oleh karena itu, pengereman roda depan harus Iebih besar karena beban di depan lebih besar daripada di belakang
Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang disebut katup pengimbang (katup proporsional).
Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder
roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih
kecil daripada daya pengereman roda depan.
Sabtu, 06 Juni 2009
kata-kata renungan
ada kalanya manusia itu melakukan kesalahan yang mungkin tidak dapat disadari oleh pribadinya
Rabu, 03 Juni 2009
Gearboks
1. Efisiensi: Umumnya, girboks otomatis menyedot bahan bakar hingga 15% lebih banyak dibanding manual dan jika Anda tinggal di Jakarta, jumlah ini bahkan bisa mencapai hingga 20%. Injektor tetap menyalurkan bahan bakar ke mesin meskipun kendaraan dalam keadaan berhenti di jalanan macet. Kalau Anda perhatikan, ketika Anda mengganti posisi transmisi ke D, secara otomatis mobil melaju, meski kaki Anda tidak menekan pedal gas. Coba ganti ke N, maka transmisi netral, hal ini untuk menghindari gesekan ke girboks yang bisa menyebabkan aus bahkan kerusakan ke transmisi dan kopling.
2. Kontrol: Yang istimewa tentang manual adalah Anda bisa memilih tingkat kecepatan yang diinginkan. Karena Anda bisa mengontrolnya secara langsung hal ini memberikan keuntungan besar saat belok, melaju dan juga ketika Anda ingin memperlambat kendaaran dengan sangat cepat. Hal ini juga akan mengurangi aus dan kerusakan pada injakan rem karena downshifting.
3. Kecepatan: Ketika memodifikasi mesin, transmisi manual memiliki keuntungan lebih. Hal ini karena transmisi manual bisa mendistribusikan kecepatan hingga level rpm tertinggi untuk mendapatkan kecepatan terbaik. Aftermarket ECU pada transmisi manual juga akan memiliki tenaga kuda 20% lebih tinggi dibanding yang otomatis dengan menyetel perbandingan setiap kecepatan dan menempatkan kecepatan pada jumlah rpm yang digunakan.
4. Perasaan: Lebih murah, lebih efisien, lebih cepat dan bisa dikontrol. Mengendarai mobil manual akan memberikan keuntungan yang lebih baik, ketika Anda berada pada gigi 1 dan kopling dibawah dan menekan gas ke tingkat rpm yang tinggi dibanding menekan kopling selagi kaki Anda menekan pedal gas dengan cepat. Tidak ada kecepatan yang lebih baik dbanding saat Anda bisa merasakan roda-roda di bawah Anda berputar dan membakar karet. Juga, ketika memacu mesin diantara gigi-gigi, Anda bisa menikmati bunyi racing dari knalpot Anda saat meningkatkan rpm.
5. Biaya: Anda harus bisa menerima, otomatis lebih mahal dibanding manual. Ini disebabkan karena chip computer yang terpisah dan perangkat otomatis yang mengelilingi girboks. Hal ini seperti membayar biaya 10% lebih mahal untuk satu robot yang bertugas untuk mengganti pengatur kecepatan untuk Anda, namun Anda masih tetap harus mengganti posisi pengatur kecepatan ketika Anda parkir atau mundur! Girboks otomatis menyita banyak perhatian, dan akan lebih mahal lagi kalau Anda merusaknya.
ETCS-i
1: Throttle Motor
2: Throttle Valve
3: Accel Pedal position sensor
4: Throttle position sensor
ETCS-i (Electronic Throttle Control System-intelligent)ETCS-i adalah sistem yang menggunakan komputer untuk mengontrol bukaan throttle valve secara elektronik. Bukaan throttle valve konvensional dikontrol langsung dengan kabel dari pedal gas ke throttle valve untuk buka dan tutup. Pada sistem ini, kabel dihilangkan, dan ECU mesin menggunakan motor kontrol throttle untuk mengatur sudut bukaan ke jumlah optimal sebagai respon kepada tingkat diangkatnya pedal gas. Sebagai tambahan, sudut bukaan pedal gas dideteksi oleh accelerator pedal position sensor, dan sudut bukaan throttle valve dideteksi oleh throttle position sensor. Sistem ETCS-i terdiri dari accelerator pedal position sensor, ECU mesin dan throttle body. Throttle body memiliki throttle valve, motor kontrol throttle, throttle position sensor dan komponen lain
Senin, 01 Juni 2009
posting tanpa judul
dan mudah mudahan ada manfaatnya sehingga kita bisa sharing, dan tak lupa untuk teman-teman pengunjung untuk dapat mengkoreksi posting saya bila terdapat kekeliruan. terima kasih untuk semuanya
DIAGNOSA
Pada saat memeriksa system kemudi, perhatikan bahwa antara system kemudi dengan roda-roda depan ada kaitannya, demikian juga dengan suspensi, poros dan rangka. Adanya hubungan tersebut disebabkan oleh system kemudi, suspensi atau yang lainnya. Oleh karena itu, sebelum memutuskan bahwa gangguan terdapat pada system kemudi, pertimbangkan dan periksa semua penyebab lain yang mungkin ada.
Memeriksa tinggi permukaan oli pada gear box Gambar Gear Box Memeriksa lengan penghubung kemudi ( steering linkage )
- Cara memeriksanya sebagai berikut :
- Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata
- Periksa tinggi permukaan oli
- Bersihkan bagian atas dan roda gigi kemudi
- Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang
- Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya.
- Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau tidak.
- Pasang kemlai sumbat penguapan
Langkah-langkahnya :
- Putar roda kemudi hingga pada posisi lurus
- Putar perlahan-lahan roda kemudi jangan samapai roda berherak
- Besarkan gerakan roda kemudi (free play)
- Besarnya kebebasan roda kemudi bergantung pada model mobil, biasanya tidak lebih dari 30 mm.
Langkah-langkahnya :
- Periksa tekanan ban
- Periksa steering systemnya (tinggi minyak, steering linkage, steering gear)
- Periksa ball jaoin atau king pin
- Periksa suspension arm
- Periksa tinggi kendaraan - Periksa wheel aliggment
Memeriksa sabuk penggerak pompa pada power steering, yaitu :
- Sabuk penggerak pompa harus diperiksa dan diganti bila pecah-pecah
- mengkilat / terbakar
- kerusakan lain/ tergencet
Apabila sabuk penggerak pompa berbunyi pada saat kendaraan sedang membelok, berarti sabuk dalam keadaan kendor, oleh karena itu, perlu disetel. Penyetelan dapat dilakukan menggunakan alat khusus uji ketegangan sabuk yang disebut juga Pull Scal.
- Lepaskan saluran tekanan dari rumah pompa
- Pasangkan meter tekanan dan kran, antara saluran yang dilepas dengan saluran ke luar pompa
- Untuk pemeriksaan teliti, perlu bantuan termometer dan tachometer
- Keluarkan angin yang kemungkinan ada pada sistem dengan jalan menghidupkan motor dan memutar kemudi ke kanan dan ke kiri berkali-kali. Periksa ketinggian cairan, tambahkan bilamana perlu, dan biarkan meter katup sampai cairan mencapai suhu spesifikasi.
- Ukur tekanan cairan pada rumah gigi kemudi, harga spesifikasi tekanan lebih dari 72 kg/cm.
POWER STEERING
VANE PUMP
Vane Pump berdasarkan Kerjanya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu Elektrik dan Mekanik. Vane Pump elektrik di operasikan oleh tegangan listrik sedangkan Mekanik bekerja berdasarkan putaran mesin.
Penampang Vane pam bagian dalam
Vane pump yang berfungsi membangkitkan tekanan hidraulis, pada bagian atas pompa terdapat reservoir yang selalu terisi air dengan fluida khusus, dan permukaan fluida harus selalu diperiksa secara teratur. Untuk tujuan tersebut, bila seseorang memeriksa tinggi permukaan fluida, pengecekan kondisi fluida perlu dilakukan termasuk temperatur fluida, adanya gelembung atau fluida menjadi keruh. Yang perlu diperhatikan bahwa volume fluida power steering tidak berubah kecuali jika terdapat kebocoran.
Bagaimana baling Pompa Kerja
Meskipun berbagai konfigurasi, kebanyakan gada pompa beroperasi di bawah prinsip umum yang sama diuraikan di bawah ini.
1. J slotted rotor adalah eccentrically didukung dalam cycloidal cam. Rotor yang terletak dekat dengan dinding dari cam sehingga berbentuk sabit-rongga yang dibentuk. The rotor adalah dimeteraikan ke dalam cam oleh dua sideplates. Vanes blades atau sesuai dengan slot di impeller. Sebagai rotor berputar (panah kuning) dan cairan memasuki pompa, gaya sentrifugal, tekanan hidrolis, dan / atau pushrods mendorong vanes ke tembok rumah. Yang ketat di antara vanes cap, rotor, cam, dan sideplate merupakan kunci demi kebaikan sedotan karakteristik umum ke-baling memompa prinsip.
2. Rumah dan memaksa cam memompa cairan ke dalam ruang melalui lubang di cam (panah merah kecil pada bagian bawah pompa). Cairan memasuki kantong dibuat oleh vanes, rotor, cam, dan sideplate.
3. Terus sebagai rotor sekitar, yang menjuarai vanes cairan ke sisi berlawanan dari sabit di mana ia terjepit melalui lubang keluarnya dari cam-baling sebagai pendekatan sudut yang sabit (panah merah kecil di samping pompa). Kemudian keluar cairan yang keluarnya port.
Tipe Power Steering
Ada beberapa tipe power steering, tetapi masing-masing mempunyai 3 bagian yang terdiri dari pompa, control valve dan power silinder. Ada dua jenis power steering yaitu :
a. Tipe Integral
Sesuai dengan namanya, control valve dan power piston terletak di dalam gear box. Tipe gear yang dipakai ialah recirculating ball.
Diperlihatkan di sini mekanisme sistem power steering tipe integral.Bagian yang utama terdiri dari : a. Tangki reservoir yang berisi fluidab.
Vane pump yang membangkitkan tenaga hidraulisc. Gear box yang berisi control valve, power piston dan steering geard. Pipa-pipa yang mengalirkan fluidae. Selang-selang flexible.
b. Tipe Rack and Pinion
Control valve power steering tipe ini termasuk di dalam gear housing dan power pistonnya terpisah di dalam power cylinder. Tipe rack and pinion hampir sama dengan mekanisme tipe integral.
Komponen utama vane pump sebagai berikut :
Reservoir tank : berfungsi untuk menampung persediaan minyak power steering.
Pump body : digerakkan oleh puli poros engkol mesin dan drive belt atau motor listrik, dan mengalirkan minyak yang bertekanan ke gear housing.
Flow control valve : fungsi untuk mengatur volume aliran minyak dari pompa ke gear housing dan menjaga agar volumenya tetap pada rpm pompa yang berubah-ubah.
Peralatan idle up : berfungsi untuk menaikkan rpm mesin pada saat pompa memperoleh beban maksimum.
Minggu, 31 Mei 2009
SISTEM KEMUDI
Steering column atau batang kemudi merupakan tempat poros utama. Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering gear, dan column tube yang mengikat main shaft ke body. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi, dan roda kemudi diikatkan ditempat tersebut dengan sebuah mur.
Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat tabrakan.Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat tabrakan.
Gambar Steering Column
Steering columnjuga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat tabrakan.Ada dua tipe steering column yaitu :
Model ini mempunyai keuntungan : Apabila kendaraan berbenturan / bertabrakan dan steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka main shaft column atau bracket akan runtuh sehingga pengemudi terhindar dari bahaya.
Kerugiannya adalah :
- Main shaft nya kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil penumpang atau mobil ukuran kecil.
Bagaimana kekuatan tabrakan dapat diserap?
Ada beberapa jenis sistem kemudi collapsibel, yakni yang dapat terlipat waktu terjadi tabrakan.
Dorongan badan pengemudi terhadap roda kemudi memutuskan pen-pen plastik dan menyebabkan poros utama atas dan tabung batang kemudi terdorong maju, sementara tabung-tabung atas dan bawah dihubungkan oleh bola-bola baja.Tahanan meluncur bola-bola ini menyerap kekuatan dorong badan pengemudi.
2. Model Non collapsible
Model ini mempunyai keuntungan :
- Main shaftnya lebih kuat sehingga banyak digunakan pada mobil-mobil besar atau mobil-mobil kecil- Konstruksinya sederhana
Kerugiannya adalah :
- Apabila berbenturan dengan keras, kemudinya tidak dapat menyerap goncangan sehingga keselamatan pengemudi relatif kecil.
B. STEERING GEAR
Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin ringan, tetapi jumlah putarannya akan bertambah banyak, untuk sudut belok yang sama.
Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah :
Pada Recirculating Ball bola baja sebagai penerus putaran dari main shaft yang duduk pada ball nut rack.
Sedangkan pada jenis Rack and Pinion komponen utama yang sangat berperan adalah Rack dan Pinion.Gerakan putar pinion diubah langsung oleh rack menjadi gerakan mendatar. Model rack and pinion mempunyai konstruksi sederhana, sudut belok yang tajam dan ringan, tetapi goncangan yang diterima dari permukaan jalan mudah diteruskan ke roda depan.
Sudut belok dan gear ratio Pada diagram dapat dilihat hubungan sudut putar sector dengan gear ratio. Pada saat lurus atau sektor shaft berputar 2,5 ° ke kiri atau ke kanan gear ratio masih tetap 19,5 : 1. Sedangkan pada saat belok dengan sudut putar sektor 37° gear ratio menjadi besar yaitu 21,5 : 1. Oleh karena itu pada saat membelok kemudi menjadi ringan.
1. Model worm dan sector roller
Worm gear berkaitan dengan sector roller di bagian tengahnya. Gesekannya dapat mengubah sentuhan antara gigi dengan gigi menjadi sentuhan menggelinding.
2. Model worm dan sector
4. Model screw dan nut
Model ini di bagian bawah main shaft terdapat ulir dan sebuah nut terpasang padanya. Pada nut terdapat bagian yang menonjol dan dipasang kan tuas yang terpasang pada rumahnya.
C. STEERING LINKAGE
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik dan turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda-roda depan dengan sangat tepat setiap saat. Ada beberapa tipe steering linkage dan konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut. Bentuk yang tepat sangat mempengaruhi kestabilan pengendaraan.
1. Steering linkage untuk suspensi rigid
Gambar Steering linkage suspensi rigid
1. Steering wheel.
a. Roda kemudi besar
b. Roda kemudi kecil
c. Roda kemudi ellips
2. Steering Main Shaft
Steering main shaft atau Poros Utama Kemudi berfungsi untuk menghubungkan atau sebagai tempat roda kemudi dengan steering gear.
3. Pitman Arm
Pitman arm meneruskan gerakan gigi kemudi ke relay rod atau drag link. Berfungsi untuk merubah gerakan putar steering column menjadi gerakan maju mundur.
4. Relay Rod
Relay rod dihubungkan dengan pitman arm dan tie rod end kiri serta kanan. Relay rod ini meneruskan gerakan pitman arm ke tie rod
Ujung tie rod yangberulir dipasang pada ujung rack pada kemudi rack end pinion, atau ke dalam pipa penyetelan pada recirculating ball, dengan demikian jarak antara joint- joint dapat disetel.
Tie rod end dipasanglkan pada tie rod untuk menghubungkan tie rod dengan knuckle arm, relay roda dan lain-lain.
Knuckle arm meneruskan gerakan tie rod atau drag link ke roda depan melalui steering knuckle.
Steering knuckle untuk menahan beban yang diberikan pada roda-roda depan dan berfungsi sebagai poros putaran roda. Berputar dengan tumpuan ball joint atau king pin dari suspension arm
Pivot dari idler arm dipasang pada body dan ujung lainnya dihubungkan dengan relay rod dengan swivel joint. Arm ini memegang salah satu ujung relay rod dan membatasi gerakan relay rod pada tingkat tertentu.