Selasa, 29 Maret 2011
Rabu, 16 Maret 2011
Sistem A/C
Apa yang terjadi jika freon dalam sistem A/C mobil anda tercemar?
Mengapa kabin mobil anda beraroma tidak sedap?
Perlukah freon pada sistem A/C mobil diganti?
Kapan evaporator harus dibersihkan?
=======
Mengenal Hubungan ECU Mesin
dengan Sistem AC
Oleh: Junisra Syam
Excellence Automotive Training International
Untuk mengerakkan kompressor AC mobil anda, maka kompressor dilengkapi dengan kopling yang dibuat dari bahan elektromagnetik (kopling magnet), berfungsi untuk memutus-hubungkan tenaga mesin ke pulley kompressor.
Begitu mesin mulai hidup dan AC-on, maka ECU Mesin atau Amplifiers AC akan memberikan tegangan ke kopling magnet agar pully berhubungan dengan poros kompressor lalu tenaga mesin dapat disalurkan untuk menggerakkan kompressor.
Oleh karena itu AC mobil hari ini lebih komplet dan terintegrasi, misalnya: Waktu saklar AC on, tegangan listrik dari saklar AC hanya memberikan sinyal ke ECU mesin, agar ECU menambah putaran idel melalui Idle Air Control Valve (IAC ) dan setelah itu memberikan tegangan listrik ke kopling magnet kompressor.
Sebelum ECU mesin menghidupkan kopling magnet, maka ECU akan memeriksa kondisi: Tekanan refrigerant, suhu evaporator, suhu mesin dll. melalui tegangan sinyal sensor masing-masing, lalu ECU akan menambah putaran idel mesin melalui IAC/ISC Valve, barulah kopling magnet dihubungkan dengan poros kompressor.
Bilamana syarat-syarat tersebut di atas tidak terpenuhi, maka ECU mesin tidak akan menghidupkan kompressor AC.
Jika terjadi kasus AC mobil Anda tidak terasa dingin dan terlihat bahwa kompressor AC tidak bekerja, janganlah segera menyalahkan kopling magnet atau bahkan kompressor, bila ini terjadi maka dapat dipastikan bahwa penggantian kompressor akan merogoh kantong Anda lebih dalam.
Pastikan bahwa teknisi bengkel dapat memeriksa; Kenapa kompressor/kopling magnet tidak bekerja? Melalui scantool teknisi akan dapat memastikan apakah kompresor tidak bekerja disebabkan oleh syarat-syarat yang sdh dijelaskan pada alinea sebelumnya (tekanan refrigerant, suhu evaporator, suhu mesin dll)
Ingat, hanya bengkel AC Professional (paham hubungan Manajement Mesin (ECU) dengan Sistem AC) yang dapat melakukan diagnosa tersebut..
Bilamana syarat-syarat di atas sudah terpenuhi, maka periksalah kerja kopling magnet, jangan-jangan hanya terjadi kerusakan pada kopling maginet saja; misalnya gulungan terbakar atau putus, sehingga kopling magnet tidak bisa menghubungkan poros kompressor dengan pulley-nya.
Transmisi
Transmisi
Apa gunanya perbandingan gigi?
Bagaimana A/T bekerja?
Apakah guna converter?
Bagaimana sistem CVT bekerja?
Mengapa CVT lebih irit?
Bagaimana perawatan M/T, A/T, & CVT?
Tips & trik penggunaan M/T, A/T, & CVT.
=======
Pengenalan CVT (Continuously Variable Transmission)
Oleh; Junisra Syam, Excellence Automotive Training International
Referensi: Disadur dari berbagai sumber.
Ada ungkapan kuno mengatakan bahwa kita tidak akan bisa melatih sesuatu yang baru pada hewan yang sudah tua seperti anjing pelacak misalnya..
Teknologi Hybrid pada Toyota Prius
Filed under: Otomotif by Erwin D'ishaq — Tinggalkan komentar
26 Desember 2010
Pengembangan mobil Hybrid merupakan salah satu solusi yang ditawarkan Toyota untuk menekan emisi dan menghemat energi alam. Pengertian sederhana dari mobil hybrid sendiri adalah mobil yang menggunakan dua sumber energi sebagai tenaga penggeraknya. Pada Toyota Prius digunakan teknologi Hybrid yang menggunakan tenaga mesin bensin dan tenaga motor listrik.
Perlu diketahui mesin Hybrid pada Toyota Prius ini menggunakan type series-parallel hybrid, yaitu mesin dan motor listrik bekerja secara bergantian sesuai kondisi pengendaraan.
gambar series-parallel hybrid
teknologi ini merupakan gabungan dari type series hybrid dan type parallel hybrid, berikut ini hanya sebagai tambahan saja pengertian tentang series hybrid dan parallel hybrid yang menggunakan tenaga mesin bensin dan motor listrik :
series hybrid : motor listrik menggerakkan roda, mesin hanya untuk pengisian listrik.gambar series hybrid
parallel hybrid : mesin merupakan penggerak utama roda, motor listrik bekerja saat akselerasi saja.
gambar parallel hybrid
Cara kerja series-parallel hybrid dibagi dalam 5 tahap :
1. Saat Start Up dari akselerasi awal ke kecepatan rendah yang bekerja hanya memanfaatkan dari torsi motor listrik yang besar, sehingga tidak membutuhkan pembakaran bensin.
2. Pada Kecepatan Normal, dalam akselerasi ringan Prius menggunakan motor listrik yang dikombinasi dengan mesin bensin untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Saat kecepatan ditambah, sebagian tenaga putaran mesin diubah menjadi tenaga listrik untuk mengisi aki.
3. Ketika Akselerasi Penuh, menggunakan tenaga mesin bensin yang dibantu tenaga motor listrik dan tenaga dari aki.
4. Saat Pengereman dimanfaatkan untuk mengisi aki, pada saat ini motor listrik berubah fungsi menjadi generator yang mengubah momen menjadi tenaga listrik yang digunakan untuk mengisi aki.
5. Saat berhenti / Stopping, pasokan bensin dihentikan untuk menghemat bensin dan mengurangi emisi.
PENGGUNAAN ALAT UKUR UNTUK SERVICE KENDARAAN
MICROMETER Micrometer dibagi menjadi dua macam : 1. Outside micrometer : Mengukur diameter luar 2. Inside micrometer : Mengukur diameter dalam Kedua alat ini memiliki ketelitian 0,01 mm. Satu putaran thimble terdiri dari 50 strip (0,5 mm)
Sebelum dipakai mikrometer harus di kalibrasi dulu
DIAL GAUGE (DIAL INDICATOR) Dial gauge digunakan untuk meng-ukur kebengkokan poros, run out, dan backlash. Dengan ketelitian : 0,01 mm Apabila jarum panjang membuat satu putaran penuh (100 strip), maka jarum pendek bergerak 1 strip (1 mm)
Kegunaan : mengukur RUN OUT suatu POROS 1. Bersihkan benda yang akan diukur 2. Letakkan V-block pada tempat yang rata dan letakkan poros (cam shaft) di atas V-block 3. Sentuhkan spindle dial gauge pada permukaan poros dan pastikan spindle tegak lurus dengan poros 4. Putar poros perlahan-lahan, dan bacalah jumlah gerakan pointer 5. Hasil pengukuran adalah 0,08 mm
alat ukur otomotif –> mikrometer!
ok, saat ini kuta akan mencoba belajar salah satu alat ukur yang cukup terkenal!! hohoho
mikrometer! sesuai dengan namanya, alat ini mengukur secara mikro…seperti ini modelnya.
pernah lihat?? alat ini dapat mengukur benda otomotif layaknya pen seher karena lebih kecil dari pada jangka sorong!!
ni bagian2nya..
anvil-> dudukan diam, untuk tatakan ujung benda yang diukur.
spindle-> merupakan dudukan geser untuk pengukuran benda.
inner sleeve-> merupakan tabung tetap yang berisi skala pengukuran.
thimble-> merupakan tabung luar yang dapat digeser dan berhubungan dengan spindle.
ratcher stopper-> merupakan setelan yang dapat diputar saat thimble telah mepet/rapat.
lock clamp-> pengunci.
alat ini dapat dikalibrasi sebelum digunakan, jadi berbeda dengan mistar/penggaris/ alat ukur lain.
ada beberapa macam, karena memiliki ketelitian yang beda, sesuai dengan fungsinya!
HYDROMETER
Hidrometer
Pengukuran Teknik
Hidrometer
Hidrometer berfungsi untuk mengukur berat jenis elektrolit battery. Berat jenis elektrolit berubah menurut tingkat isi battery. Berat jenis battery penuh adalah 1,26 – 1,28. Berat jenis juga dipengaruhi oleh suhu, sehingga rumus ini digunakan untuk menentukan hubungannya:
S20 = St + 0,007 (t – 20)
Dimana:
S20 = berat jenis koreksi
St = berat jenis terukur
t = suhu saat pengukuran
Langkah melakukan pengukuran elektrolit baterai adalah:
a) Lepas terminal baterai negatif.
b) Lepas sumbat baterai dan tempatkan dalam wadah agar tidak
tercecer.
c) Masukkan thermometer pada lubang baterai.
d) Masukkan ujung hydrometer ke dalam lubang baterai.
e) Pompa hidromenter sampai elektrolit masuk ke dalam
hydrometer dan pemberat terangkat.
f) Tanpa mengangkat hydrometer baca berat jenis elektrolit
baterai dan baca temperature elektrolit baterai.
g) Catat hasil pembacaan, lakukan hal yang sama untuk sel
baterai yang lain.
Contoh:
Tentukan berat jenis baterai bila hasil pengukuran pada
temperatur 0ºC, menunjukkan berat jenis 1,260.
S 20 ºC= St + 0,0007 x (t - 20)
= 1,260 + 0,0007 x ( 0 – 20)
= 1,260 – 0,0014
= 1,246
Tindakan yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit
adalah sebagai berikut:
Hidrometer
Hidrometer berfungsi untuk mengukur berat jenis elektrolit battery. Berat jenis elektrolit berubah menurut tingkat isi battery. Berat jenis battery penuh adalah 1,26 – 1,28. Berat jenis juga dipengaruhi oleh suhu, sehingga rumus ini digunakan untuk menentukan hubungannya:
S20 = St + 0,007 (t – 20)
Dimana:
S20 = berat jenis koreksi
St = berat jenis terukur
t = suhu saat pengukuran
Langkah melakukan pengukuran elektrolit baterai adalah:
a) Lepas terminal baterai negatif.
b) Lepas sumbat baterai dan tempatkan dalam wadah agar tidak
tercecer.
c) Masukkan thermometer pada lubang baterai.
d) Masukkan ujung hydrometer ke dalam lubang baterai.
e) Pompa hidromenter sampai elektrolit masuk ke dalam
hydrometer dan pemberat terangkat.
f) Tanpa mengangkat hydrometer baca berat jenis elektrolit
baterai dan baca temperature elektrolit baterai.
g) Catat hasil pembacaan, lakukan hal yang sama untuk sel
baterai yang lain.
Contoh:
Tentukan berat jenis baterai bila hasil pengukuran pada
temperatur 0ºC, menunjukkan berat jenis 1,260.
S 20 ºC= St + 0,0007 x (t - 20)
= 1,260 + 0,0007 x ( 0 – 20)
= 1,260 – 0,0014
= 1,246
Tindakan yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit
adalah sebagai berikut:
CARA BACA DIAL INDICATOR GAUGE
Dial Indikator ( Dial Dauge )
Dial indikator digunakan untuk mengukur kebengkokan, run out,
kekocakan,
end play, back lash, kerataan, dengan tingkat ketelitian anatara 0,01
mm hingga 0,001
mm (tergantung tipe dial indikator).
a = gigi pinion
b = gigi besar
c = gigi penggerak
kedua
d = gigi besar ke dua
e = pegas
h = pegas coil
s = poros penekan
42
Prinsip kerja jam ukur secara mekanis, dimana gerak linier sensor
diubah
menjadi gerak rotasi oleh jarum penunjuk pada piringan dengan
perantaraan batang
bergigi dan susunan roda gigi.
Pegas koil berfungsi sebagai penekan batang bergigi hingga sensor
selalu
menekan ke bawah. Sedangkan pegas spiral berfungsi sebagai
penekan sistem transmisi
roda gigi sehingga permukaan gigi yang berpasangan selalu
menekan pada sisi yang
sama untuk kedua arah putaran (untuk menghindari backlash) yang
mungkin terjadi
karena profil gigi yang tidak sempurna atau sudah aus. Jam ukur juga
dilengkapi dengan
jewel untuk mengurangi gesekan pada dudukan poros roda gigi.
Ketelitian dan kecermatan jam ukur berbeda – beda ada yang
kecermatannya
0,01 ; 0,02 ; 0,005 dan kapasitas ukurnya juga berbeda – beda ,
misalnya : 20, 10, 5, 2, 1
mm . Untuk jam ukur dengan kapasitas besar, terdapat jam kecil
dalam piringan yang
besar dimana satu putaran jarum besar sama dengan tanda satu
angka jam kecil. Pada piringan terdapat skala yang dilengkapi dengan tanda batas atas dan
tanda batas bawah.
Piringan skala dapat diputar untuk kalibrasi posisi nol.
Dalam penggunaannya, dial indikator tidak dapat berdiri sendiri,
sehingga memerlukan
batang penyangga dan blok magnet.
Prosedur Penggunaan Dial Indikator
(1) Posisi spindle dial indikator harus tegak
lurus dengan permukaan yang diukur.
(2) Garis imajinasi dari mata si pengukur ke
jarum penunjuk harus tegak lurus pada
permukaan dial indikator pada saat sedang
membaca hasil pengukuran.
(3) Dial indikator harus dipasang dengan teliti
pada batang penyangganya, artinya dial
indikator tidak boleh goyang.
(4) Putarlah outer ring dan stel pada posisi
nol. Gerakkan spindle ke atas dan ke bawah,
kemudian periksalah bahwa jarum penunjuk
selalu kembali ke posisi nol setelah spindle
dibebaskan.
43
(5) Usahakan dial indikator tidak sampai terjatuh, karena terdapat
mekanisme pengubah
yang presisi.
(6) Jangan memberi oli atau grease diantara spindle dan tangkainya,
karena akan
menghambat gerakan spindle.
Melakukan teknik pengukuran
a. Memeriksa kesejajaran bidang b. Memeriksa kebulatan poros
c. Memeriksa eksentrisitas d. Pemeriksaan kesejajaran bidang
silindris
PENGGUNAAN AVO METER
Bagi pembaca yang belum/kurang bisa menggunakan AVO/Multi Meter, semoga dengan tulisan ini bisa sedikit lebih memahami.
Gambar AVO/Multi Meter
Keterangan
Gambar AVO/Multi Meter
Keterangan
1. Zero Correction (Pengenolan Jarum)
>> Untuk mengenolkan Jarum pada posisi kiri
2. Range Selector
>> Untuk memilih range/batasan hambatan, tegangan atau arus
4. Series Condenser
5. Ohm Adjust
>> Untuk mengenolkan jarum saat melakukan pengukuran hambatan
Pengukuran hambatan (ohm)
1. Perhatikan (lihat) kondisi AVO baik atau rusak bodynya
CARA BACA AVO METER
CARA MENGGUNAKAN MULTIMETER
Berikut adalah Penjelasan mengenai cara untuk melakukan pengukuran listrik dengan menggunakan Multimeter ANALOG :
Gambar AVO/Multi Meter
Keterangan
1. Zero Correction (Pengenolan Jarum)
>> Untuk mengenolkan Jarum pada posisi kiri
2. Range Selector
>> Untuk memilih range/batasan hambatan, tegangan atau arus
3. Measuring Terminal
4. Series Condenser
5. Ohm Adjust
>> Untuk mengenolkan jarum saat melakukan pengukuran hambatan
Pengukuran hambatan (ohm)
1. Perhatikan (lihat) kondisi AVO baik atau rusak bodynya
2. Nolkan jarum AVO pada posisi sebelah kiri dengan menggunakan Ohm Zero Correction dengan cara memutar kekiri atau kekanan agar jarum tersebut benar2 ke angka nol sebelah kiri
3. Posisikan Range Selector pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel negatif dan positif. Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan ohm adjust.
“Baik tidaknya range selector x1 Ω, x10 Ω, x100 Ω, pegang ujung negatif dan positif, jarum harus tidak bergerak”.
4. Pada dasarnya untuk pengukuran, Range Selector ohm meter harus betul2 diperhatikan, yaitu setiap memindahkan range selector ke masing2 nilai ohm terlebih dahulu ujung taspinnya disatukan/ dihubungkan. Sambil melihat jarum AVO menunjukkan kurang atu lebih dari angka nol disebelah kanan. Kurang atau lebihnya jarum tersebut kita atur dengan tombol ohm adjusting knop kearah kiri atau kanan sehingga jarum AVO tersebut benar2 ke posisi angka nol.
5. Setiap mau mengukur posisi ohm hendaknya letakkan range selector pada skala yang paling kecil.
Cara Membaca Skala Ohm
Pengukuran tegangan DC volt dan AC volt
Cara Membaca Skala Volt Tegangan AC maupun DC
1. Range selector 0,1v
Berikut adalah Penjelasan mengenai cara untuk melakukan pengukuran listrik dengan menggunakan Multimeter ANALOG :
Gambar AVO/Multi Meter
Keterangan
1. Zero Correction (Pengenolan Jarum)
>> Untuk mengenolkan Jarum pada posisi kiri
2. Range Selector
>> Untuk memilih range/batasan hambatan, tegangan atau arus
3. Measuring Terminal
4. Series Condenser
5. Ohm Adjust
>> Untuk mengenolkan jarum saat melakukan pengukuran hambatan
Pengukuran hambatan (ohm)
1. Perhatikan (lihat) kondisi AVO baik atau rusak bodynya
2. Nolkan jarum AVO pada posisi sebelah kiri dengan menggunakan Ohm Zero Correction dengan cara memutar kekiri atau kekanan agar jarum tersebut benar2 ke angka nol sebelah kiri
3. Posisikan Range Selector pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel negatif dan positif. Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan ohm adjust.
“Baik tidaknya range selector x1 Ω, x10 Ω, x100 Ω, pegang ujung negatif dan positif, jarum harus tidak bergerak”.
4. Pada dasarnya untuk pengukuran, Range Selector ohm meter harus betul2 diperhatikan, yaitu setiap memindahkan range selector ke masing2 nilai ohm terlebih dahulu ujung taspinnya disatukan/ dihubungkan. Sambil melihat jarum AVO menunjukkan kurang atu lebih dari angka nol disebelah kanan. Kurang atau lebihnya jarum tersebut kita atur dengan tombol ohm adjusting knop kearah kiri atau kanan sehingga jarum AVO tersebut benar2 ke posisi angka nol.
5. Setiap mau mengukur posisi ohm hendaknya letakkan range selector pada skala yang paling kecil.
Cara Membaca Skala Ohm
Pengukuran tegangan DC volt dan AC volt
Cara Membaca Skala Volt Tegangan AC maupun DC
1. Range selector 0,1v
ALTERNATOR
Cara Kerja Alternator
Jul 19, 2008 by admin
Prinsip dasar Alternator pada kendaraanCoba anda perhatikan gambar dibawah ini..
Kunci kontak dialiri arus listrik (+) pada saat posisi ON
Lampu indikator menyala menandakan adanya arus dari battery (aki) ke alternator (saat ini alternator bersifat sebagai groound karena belum bekerja mensuply arus listrik ke accu)
Pada saat mesin dihidupkan, maka alternator akan berkerja untuk menggantikan fungsi aki – lampu indikator mati karena sekarang alternator bekerja dan menghasilkan arus listrik.
Perhatikan lampu CHG untuk mengetahui apakah alternator bekerja atau tidak. Bila lampu CHG menyala pada saat mesin hidup berarti alternator tidak bekerja.. segera periksa kerusakan ini, karena bila tidak mobil dapat mogok dijalan karena kehabisan setrum.
EFI
Mesin dengan karburator konvensional,jumlah bahan bakar yang diperlukan oleh mesin diatur oleh karburator.Pada mesin modern dengan menggunakan sistem EFI maka jumlah bahan bakar di atur (dikontrol)lebih akurat oleh komputer dengan mengirimkan bahan bakarnya kesilinder melalui injktor.
Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal(tepat)disesuaikan dengan jumlah dan temperatur udara yang masuk,kecepatan mesin,temperatur air pendingin,posisi katup throttle pengembunan oxygen di dalam exhaust pipe,dan kondisi penting lainnya.Komputer EFI mengatur jumlah bahan bakar untuk dikirim ke mesin pada saat penginjeksian dengan perbandingan udara dan bahan bakar yang optimal berdasarkan kepada karakteristik kerja mesin.Sistem EFI menjamin perbandingan udara dan bahan bakar yang ideal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi pada setiap saat.
EFI – Electronic Fuel Injection pada Motor
By Bengkelsepedamotor
Berbagai macam cara dan usaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar gas buang beracun yang dihasilkan oleh mesin-mesin kendaraan bermotor seperti penggunaan BBM bebas timbal, penggunaan katalis pada saluran gas buang, dll.Sebagaimana mesin 2 langkah yang harus digantikan oleh mesin 4 langkah, sistem karburasi manual akhirnya juga akan digantikan oleh sistem karburasi digital.
Sistem injeksi bahan bakar elektronik (karburasi digital) sudah mulai diterapkan pada mesin sepedamotor, perlahan tapi pasti akan menggantikan sistem yang sudah lama bertahan yaitu karburator (karburasi manual).
Karena mesin sepedamotor merupakan kombinasi reaksi kimia dan fisika untuk menghasilkan tenaga, maka kita kembali ke teori dasar kimia bahwa reaksi pembakaran BBM dengan O2 yang sempurna adalah:
14,7:1 = 14,7 bagian O2 (oksigen) berbanding 1 bagian BBM
Teori perbandingan berdasarkan berat jenis unsur, pada prakteknya perbandingan diatas (AFR – Air Fuel Ratio) diubah untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar atau konsumsi BBM yang ekonomis.
Karburator juga mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai kondisi perbandingan sesuai teori kimia diatas namun dilakukan secara manual. Karburator cenderung diatur untuk kondisi rata-rata dimana sepedamotor digunakan sehingga hasilnya cenderung kearah campuran BBM yang lebih banyak dari kebutuhan mesin sesungguhnya.
Untuk EFI karena diatur secara digital maka setiap ada perubahan kondisi penggunaan sepedamotor ECU akan mengatur supaya kondisi AFR ideal tetap dapat dicapai.
Contohnya: Pada sistem Karburator ada perbedaan tenaga jika sepedamotor digunakan siang hari dibandingkan malam hari, hal ini karena kepadatan oksigen pada volume yang sama berbeda, singkatnya jumlah O2 berubah pasokkan BBM tetap (ukuran jet tidak berubah).
Hal ini tidak terjadi pada sistem EFI karena adanya sensor suhu udara (Inlet Air Temperature) maka saat kondisi kepadatan O2 berubah, pasokkan BBM pun disesuaikan (waktu buka injector ditambah atau dikurangi). Jadi sepedamotor yang menggunakan EFI digunakan siang atau malam tetap optimum alias tenaga tetap sama.
Perbedaan utama Karburator dibandingkan EFI adalah:
Karburator EFI
BBM dihisap oleh mesin BBM diinjeksikan/disemprotkan ke dalam mesin
Pengapian Terpisah Sistem Pengapian menyatu
Komponen-komponen dasar EFI
Setiap jenis atau model sepedamotor mempunyai desain masing-masing namun secara garis besar terdapat komponen-komponen berikut.
ECU – Electrical Control Unit
Pusat pengolah data kondisi penggunaan mesin, mendapat masukkan/input dari sensor-sensor mengolahnya kemudian memberi keluaran/output untuk saat dan jumlah injeksi, saat pengapian.
Fuel Pump
Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan.
Pressure Regulator
Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi).
Temperature Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin membutuhkan BBM lebih banyak.
Inlet Air Temperature Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin, udara dingin O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
Inlet Air Pressure Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan masuk ke mesin, udara bertekanan (pada tipe sepedamotor ini hulu saluran masuk ada diantara dua lampu depan) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
Atmospheric Pressure Sensor memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara lingkungan sekitar sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
Crankshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran mesin, putaran tinggi membutuhkan buka INJECTOR yang lebih cepat.
Camshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap yang membutuhkan buka INJECTOR.
Throttle Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran udara, bukaan besar membutuhkan buka INJECTOR yang lebih lama.
Fuel Injector / Injector
Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama menyemprotkan BBM ke dalam mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari ECU.
Speed Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan sepedamotor, memainkan gas di lampu merah dibanding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR berbeda.
Vehicle-down Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi sepedamotor, jika motor terjatuh dengan kondisi mesin hidup maka ECU akan menghentikan kerja FUEL PUMP, IGNITION, INJECTOR, untuk keamanan dan keselamatan.
Electronic Fuel Injection memang lebih unggul dibanding karburator, karena dapat menyesuaikan takaran BBM sesuai kebutuhan mesin standar.
ECU diprogram untuk kondisi mesin standar sesuai model sepedamotor, di dalam ECU terdapat tabel BBM yang akan dikirim melalui Injector sesuai kondisi mesin standar.
Jika ada perubahan dari kondisi standar misalnya filter udara diganti atau dilepas, walaupun ada pengukur tekanan udara (inlet air pressure sensor) pasokkan BBM hanya berubah sedikit, akhirnya sepedamotor akan berjalan tidak normal karena O2 terlalu banyak (lean mixture).
Tabel ECU standar biasanya tidak dapat dirubah, karena tujuan utama EFI adalah pengurangan kadar emisi gas buang beracun.
Untuk mesin modifikasi memerlukan modifikasi tabel dalam ECU, hal ini dapat dilakukan dengan:
1. Software yang dapat masuk ke dalam memory ECU – hanya dimiliki oleh ATPM atau dealer.
2. Piggyback alat tambahan diluar ECU – bekerja dengan cara memanipulasi sinyal yang dikirim ke Injector untuk membuka lebih lama.
3. Tukar ECU aftermarket yang dapat diprogram tabel memory-nya, sesuai modifikasi, sesuai kondisi sirkuit.
CARA KERJA KARBURATOR
Pada waktu sepeda motor dihidupkan piston dalam silinder melakukan langkah hisap, hisapan ini membuat udara dari luar masuk ke dalam karburator. Kecepatan udara mengalir melewati spuyer kecil, sehingga mengakibatkan tekanan udara mejadi rendah, akibatnya bensin dalam ruang pelampung ikut terhisap naik keluar melalui spuyer kecil.
Bensin yang naik keluar bercampur dengan udara menjadi kabut/gas yang merupakan campuran udara dengan bensin. Gas ini akan masuk ke dalam ruang bakar di mesin untuk kemudian dibakar. Prinsip kerja karburator sebenarnya hampir mirip dengan semprotan obat nyamuk.
Tingkat kecepatan putaran mesin dapat dibagi atas 4 tahap yaitu ;
1.Putaran stasioner (langsam) : Pada posisi ini handle gas tidak diputar atau lepas gas, pada putaran ini dipengaruhi oleh sekrup penyetel udara dan sekrup penyetel gas. Bila putaran mesin tidak normal, maka penyebabnya adalah kedua sekrup penyetelan itu. Pada putaran ini pula yang bekerja adalah spuyer kecil atau pilot jet, sedangkan main jet sama sekali tidak bekerja. Bensin hanya memancar keluar melalui pilot jet untuk bercampur dengan udara.
2.Putaran rendah : Pada saat ini posisi handle gas diputar sampai 1/8 putaran, pada putaran ini yang berpengaruh adalah sekrup penyetel udara dan coakan pada skep. Pilot jet / spuyer kecil masih tetap bekerja untuk memancarkan bensin, sementara spuyer besar / main jet ikut memancarkan bensin namun masih dalam jumlah yang lebih sedikit.
3.Putaran menengah : Pada putaran ini posisi handle gas pada putaran 1/8 sampai 3/4, yang berpengaruh pada putaran ini adalah coakan skep dan posisi jarum skep. Pada putaran ini spuyer besar atau main jet bekerja lebih banyak memancarkan bensin , sementara spuyer kecil lebih sedikit memancarkan bensinnya.
4.Putaran tinggi : Posisi handle gas pada putaran 3/4 sampai penuh, yang berpengaruh adalah besarnya lubang spuyer besar/ main jet. Pada saat ini yang memancarkan bensin adalah spuyer besar atau main jet. Sementara spuyer kecil tidak bekerja memancarkan bensin.
Bensin yang naik keluar bercampur dengan udara menjadi kabut/gas yang merupakan campuran udara dengan bensin. Gas ini akan masuk ke dalam ruang bakar di mesin untuk kemudian dibakar. Prinsip kerja karburator sebenarnya hampir mirip dengan semprotan obat nyamuk.
Tingkat kecepatan putaran mesin dapat dibagi atas 4 tahap yaitu ;
1.Putaran stasioner (langsam) : Pada posisi ini handle gas tidak diputar atau lepas gas, pada putaran ini dipengaruhi oleh sekrup penyetel udara dan sekrup penyetel gas. Bila putaran mesin tidak normal, maka penyebabnya adalah kedua sekrup penyetelan itu. Pada putaran ini pula yang bekerja adalah spuyer kecil atau pilot jet, sedangkan main jet sama sekali tidak bekerja. Bensin hanya memancar keluar melalui pilot jet untuk bercampur dengan udara.
2.Putaran rendah : Pada saat ini posisi handle gas diputar sampai 1/8 putaran, pada putaran ini yang berpengaruh adalah sekrup penyetel udara dan coakan pada skep. Pilot jet / spuyer kecil masih tetap bekerja untuk memancarkan bensin, sementara spuyer besar / main jet ikut memancarkan bensin namun masih dalam jumlah yang lebih sedikit.
3.Putaran menengah : Pada putaran ini posisi handle gas pada putaran 1/8 sampai 3/4, yang berpengaruh pada putaran ini adalah coakan skep dan posisi jarum skep. Pada putaran ini spuyer besar atau main jet bekerja lebih banyak memancarkan bensin , sementara spuyer kecil lebih sedikit memancarkan bensinnya.
4.Putaran tinggi : Posisi handle gas pada putaran 3/4 sampai penuh, yang berpengaruh adalah besarnya lubang spuyer besar/ main jet. Pada saat ini yang memancarkan bensin adalah spuyer besar atau main jet. Sementara spuyer kecil tidak bekerja memancarkan bensin.
http://www.honda-cs1.com/index.php?p=archive&l=id&newsaction=shownews&nid=393
CARA KERJA FUEL PUMP
Pengenalan
Pompa bahan bakar digunakan untuk memasok bahan bakar ke sistem injeksi bahan bakar atau karburator, tergantung tahun kendaraan. kendaraan yang lebih tua menggunakan pompa bahan bakar mekanis untuk memberikan bahan bakar bertekanan rendah ke karburator, sedangkan kendaraan dengan sistem injeksi memerlukan pompa listrik yang digunakan untuk menghasilkan bahan bakar bertekanan tinggi yang diperlukan untuk membuat sistem bekerja dengan efisien. sistem bahan bakar injeksi lebih efisien dibandingkan dengan sistem bahan bakar karburator dan dapat beroperasi dengan baik dalam kondisi ekstrim, selain itu juga lebih dapat diandalkan saat start up.
Pompa bahan bakar digunakan untuk memasok bahan bakar ke sistem injeksi bahan bakar atau karburator, tergantung tahun kendaraan. kendaraan yang lebih tua menggunakan pompa bahan bakar mekanis untuk memberikan bahan bakar bertekanan rendah ke karburator, sedangkan kendaraan dengan sistem injeksi memerlukan pompa listrik yang digunakan untuk menghasilkan bahan bakar bertekanan tinggi yang diperlukan untuk membuat sistem bekerja dengan efisien. sistem bahan bakar injeksi lebih efisien dibandingkan dengan sistem bahan bakar karburator dan dapat beroperasi dengan baik dalam kondisi ekstrim, selain itu juga lebih dapat diandalkan saat start up.
Typical Electric Fuel Pump
Sederhananya, tujuan dari sebuah pompa bahan bakar adalah untuk menarik bahan bakar dari tangki bahan bakar kemudian mengirimkannya ke sebuah injektor bahan bakar atau karburator. Mesin kendaraan beroperasi dengan cara pompa mekanis atau melalui sistem injeksi.
Typical Fuel Injection System
Mengganti Background/Wallpaper Windows 7 Starter
Mengganti Background/Wallpaper Windows 7 Starter
Banyak yang mengeluh karena Microsoft menghilangkan beberapa fitur utama pada Windows 7 Starter. Hal ini terjadi terutama pada konsumen yang operating system satu paket dengan PC/notebook/netbook yang mereka beli. Salah satu fitur yang hilang adalah “Personalization features” yang memungkinkan anda untuk melakukan konfigurasi pada layar monitor yang anda pakai. Hal ini juga yang menyebabkan anda tidak dapat merubah background/wallpaper logo windows 7 dengan gambar favorite anda.Sebenarnya hal ini bias diatasi dengan cara mengupdate Windows 7 Starter anda ke versi yang lebih unggul seperti Windows 7 Home Basic, Windows 7 Home Premium, Windows 7 Professional atau Windows 7 Ultimate. Tetapi dengan catatan anda harus merogoh kocek lagi untuk membeli lisensinya dari Microsoft.
Read more: http://blog.fastncheap.com/mengganti-background-wallpaper-windows-7-starter/#ixzz1GkK2T5un
Rabu, 09 Maret 2011
Rabu, 02 Maret 2011
TUNE UP MOBIL
TUNE UP MOBIL
Posted on Agustus 30, 2008 by sawal
Tenaga mesin pada motor bakar bensin dihasilkan dari pembakaran campuran udara dan bensin, untuk memperoleh campuran udara dan bensin sesuai dengan kondisi kerja dari suatu mesin, digunakan karburator. Dengan demikian karburator merupakan bagian yang penting, untuk memperoleh hasil kerja mesin yang maksimum dan efisien. Rangkaian Tune Up Mesin Kijang, pekerjaan pemeriksaan, penyetelan, pembersihan pada karburator harus dilaksanakan.
Katup Trotel
Trotle harus bergerak bebas tidak terganjal-ganjal dan membuka full. Pada saat pedal gas bebas, trotel harus menutup full, atau sebesar RPM ideal, (sekrup penyetel) dan akan terbuka full apabila pedal gas diinjak penuh. Apabila ternyata trotel tidak bekerja seperti petunjuk maka dapat mengadakan penyetelan pada dua tempat.
PERALATAN BENGKEL
I
PERALATAN KERJA BENGKEL
A. Tujuan
1) peserta diklat dapat mengetahui jenis-jenis peralatan kerja
2) peserta diklat dapat mengetahui dan menjelaskan fungsi dari
peralatan kerja
3) peserta diklat dapat mengetahui cara penggunaan peralatan
kerja yang benar dan sesuai fungsinya.
Pendahuluan
Dalam melakukan suatu pekerjaan, manusia memiliki keterbatasan
dimana terdapatnya pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan sevara
efektif dan efisien tanpa adanya factor penunjang. Oleh karena itu
dibutuhkan yang namanya fasilitas penunjang agar pekerjaan yang
rumit bisa menjadi lebih mudah dan dapat terselesaikan dengan waktu
yang relative singkat.
Peralatan Kerja bengkel adalah sekumpulan alat/perkakas yang
sering dipakai oleh mekanik dalam melakukan pekerjaan di bengkel,
misalnya dalam kegiatan-kegiatan produksi, perawatan, perbaikan dan
reparasi. Bagi seorang mekanik yang sehari-harinya melakukan
aktifitas tersebut, jelas memerlukan peralatan guna membantu agar
pekerjaannya bisa terselesaikan secara efektif dan efisien.
Penggunaan peralatan yang benar dan sesuai fungsinya merupakan
keharusan.
Secara umum peralatan kerja dapat diklasifikasikan menjadi 3
(tiga) bagian utama, yaitu : alat-alat tangan (basic hand tools), alat-
alat ukur (measuring tools) dan alat-alat khusus (special service tools-
SST).
1
Selasa, 01 Maret 2011
Nokia C 5
Spesifikasi Nokia C5-03
Ponsel ini memiliki bobot yang sangat ringan, hanya 93 gram. Kameranya yang beresolusi 5 MP juga didukung oleh fitur Digital Zoom hingga 4x. Berikut ini beberapa spesifikasi
Keunggulan Nokia C5-03 :
• Layar sentuh resistif berukuran 3.2 inci, 640×360
• Wi-Fi, 3G, HSDPA/HSUPA, GPRS/EDGE
• GPS
• Kamera 5MP
• Ovi Maps
• 3.5mm headset jack
• Social-networking integrated
• Radio FM
• Slot kartu MicroSD
Salah satu kekurangan dari ponsel Nokia C5-03 adalah masih menggunakan OS Symbian ^ 1 (Symbian S60 5th edition) dimana sebagian besar ponsel Nokia lainnya telah menggunakan OS Symbian 3, seperti Nokia C6-01 misalnya. Kelemahan lainnya yaitu kameranya yang tidak mendukung autofocus dan tanpa flash.
Harga Nokia C5-03
Baru : Rp. 1.975.000,00
Bekas : -
harga SAMSUNG Champ
Samsung C3303K Champ | ||
Samsung C3303K ChampHarga baru Samsung C3303K Champ : Rp. 800.000,- |
Komponen mesin
Komponen mesin yang lain adalah katup untuk membuka dan menutup jalur hisap dan buang. Katup/templar dalam isitilahnya ditempatkan sedemikan hingga secara mekanik dapat bekerja otomatis sesuai pergerakan piston. Ini dimungkinkan karena semua tersambung secara integrasi dan digerakan oleh sumbu poros yang dinamakan poros nok/camshaft yang tersambung bersinggungan dengan poros engkol/crankshaft. Sehingga disaat piston bergerak, disaat itu pula katup bekerja.
Desain katup hisap - buang |
Rangkaian pergerakan yang teratur pada katup dinamakan mekanik katup, dan dapat dibagi dalam beberapa susunan katup, yaitu model katup sisi dan model katup kepala.
1. Katup sisi, dalam susunan ini tidak terdapat katup-katup pada kepala silinder (cylinder head) dengan demikian konstruksi silindernya amat sederhana. Mekanik katupnya tidak begitu rumit dan mempunyai bagian-bagian yang sedikit dan tidak menimbulkan suara, tetapi bentuk ruang bakar ini sangat sukar untuk memperoleh kemampuan yang tinggi dan karena kerugian/kekurangan hal ini maka penggunaan katup sisi saat ini jarang sekali dipakai.
jenis-jenis mekanisme katup
katup pada mesin 4 langkah berfungsi mengatur pembukaan dan penutupan katup·katup.
Mekamisme katup ini dirancang sedemikian rupa, sehingga porus nok(camshaft) berputar satu kali untuk menggerakkan katup hisap dan katup buang setiap dua kali putaran poros engkol.
Bagian-bagian mekanisme katup
1. katup (valve), berfungsi membuka dan menutup saluran isap dan buang. Diameter katup isap dibuat lebih besar daripada diameter katup buang.
2. Dudukan katup, sebagai tempat duduknya kepala katup.
3. Pegas katup, berfungsi mengembalikan katup pada dudukan semula setelah katup bekerja (membuka).
4. Taper (valve lifter), berfungsi memindahka gcrakan bubungan (nok) ke tuas katup {rocker arm) melalui batang penekan (push rod)
5. Batang penekan (push rod), berfungsi meneruskan gerakan tapet ke ujung tuas katup. Batang penekan hanya terdapat mekanisme katup yang poros noknya di blok silinder dan
katup-katupnya terdapat pada kepala silinder
6. Tuas katup (rocker arm), berfungsi menekan batang katup, sehingga katup dapat membuka. Celah (kerenggangan) antara rocker arm dan push rod disebut celah katup.
Beberapa model mekanisme katup
Ada beberapa model dalam pemindahan putaran dari poros engkol ke poros nok,
antara lain:
1) Model timing gear
Model ini digunakan pada mekanisme katup mesin OHC (Over Head Valve}, di mana poros noknya berada di dalam blok silinder. Model ini sudah jarang dipakai, karena timing geanya menimbulkan bunyi yang berisik dibanding model Iain.
2) Model timing chain .
Model ini diterapkan pada mesin OHC (Over Head Camshaft) dan DOHC (Dual Over Head Camshaf), di mana. poros noknya berada di atas kepala silinder. Poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui rantai (timing chain).
3) Model timing belt
Model ini poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui sabuk bergerigi(belt). Penggunaan sabuk bergigi ini tidak menimbulkan bunyi berisik, tidak memerlukan pelumasan, tidak memerlukan penyetelan tegangan,
dan lebih ringan. Olch karena kelebihan itu,
model timing belt ini lebih banyak diterapkan pada mesin bensin
Mekamisme katup ini dirancang sedemikian rupa, sehingga porus nok(camshaft) berputar satu kali untuk menggerakkan katup hisap dan katup buang setiap dua kali putaran poros engkol.
Bagian-bagian mekanisme katup
1. katup (valve), berfungsi membuka dan menutup saluran isap dan buang. Diameter katup isap dibuat lebih besar daripada diameter katup buang.
2. Dudukan katup, sebagai tempat duduknya kepala katup.
3. Pegas katup, berfungsi mengembalikan katup pada dudukan semula setelah katup bekerja (membuka).
4. Taper (valve lifter), berfungsi memindahka gcrakan bubungan (nok) ke tuas katup {rocker arm) melalui batang penekan (push rod)
5. Batang penekan (push rod), berfungsi meneruskan gerakan tapet ke ujung tuas katup. Batang penekan hanya terdapat mekanisme katup yang poros noknya di blok silinder dan
katup-katupnya terdapat pada kepala silinder
6. Tuas katup (rocker arm), berfungsi menekan batang katup, sehingga katup dapat membuka. Celah (kerenggangan) antara rocker arm dan push rod disebut celah katup.
Beberapa model mekanisme katup
Ada beberapa model dalam pemindahan putaran dari poros engkol ke poros nok,
antara lain:
1) Model timing gear
Model ini digunakan pada mekanisme katup mesin OHC (Over Head Valve}, di mana poros noknya berada di dalam blok silinder. Model ini sudah jarang dipakai, karena timing geanya menimbulkan bunyi yang berisik dibanding model Iain.
2) Model timing chain .
Model ini diterapkan pada mesin OHC (Over Head Camshaft) dan DOHC (Dual Over Head Camshaf), di mana. poros noknya berada di atas kepala silinder. Poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui rantai (timing chain).
3) Model timing belt
Model ini poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui sabuk bergerigi(belt). Penggunaan sabuk bergigi ini tidak menimbulkan bunyi berisik, tidak memerlukan pelumasan, tidak memerlukan penyetelan tegangan,
dan lebih ringan. Olch karena kelebihan itu,
model timing belt ini lebih banyak diterapkan pada mesin bensin
mekanisme katup
Kali ini dibahas tugas pegas katup adalah untuk mengembalikan katup ke posisi bebas setelah disundul oleh nok.
Makin tinggi putaran mesin, juga menimbulkan masalah pada per yang berbentuk spiral ini. Per harus bergerak lebih cepat. Padahal spiral yang dibuat dari logam ini mempunyai frekuensi harmonis. Jika melebihi batas kemampuannya, per akan patah. Komponen sekelilingnya ikut rontok dan mesin tidak bisa lagi bekerja.
Karena itulah, pada mesin mobil-mobil umum tertentu dengan putaran lebih tinggi atau karakteristik sport digunakan dua per. Di samping itu, karena komponen klep dibuat dari logam, saat panas ukurannya berubah. Kondisi ini menyebabkan, celah antara katup dengan pelatuknya berbeda dan mempengaruhi kerja mesin. Ini pula yang melahirkan katup hidraulik. Pada tipe ini, celah katup saat dingin dan panas sama karena diatur secara otomatis oleh tekanan oli mesin.
Kenyataannya, mesin yang menggunakan dua pegas juga belum cukup memenuhi keinginan para insinyur mesin, terutama mereka yang berkecimpung di arena balap. Pasalnya, di arena itu kapasitas mesin dibatasi. Dan mesin harus mampu mengerahkan tenaga sebesar mungkin agar mobil dikebut lebih kencang.
Sebagain contoh, mesin F1 yang berkapasitas 2.400 cc, mampu menghasilkan tenaga 850 hp. Putaran mesin mencapai 14.000 – 15.000 rpm, bahkan b issa melebihi antara 18.000 – 20.000 rpm. Penggunaan per katup mekanik atau hidraulik pada kondisi seperti itu tidak bisa diandalkan lagi.
Desmodromic
Maka lahirlah kreasi baru, yaitu Desmodromic (pada motor) dan katup pneumatik pada mesin F1 dan motogp (kini lagi dijajal Honda). Maklum, kedua sama-sama menggunakan mesin 4 lanngkah.
Desmodromic, saat ini digunakan pada Ducati, tidak lagi menggunakan pegas untuk mengembalikan katup ke posisi semula setelah disundul oleh nok. Tetapi menggunakan nok dan tuas untuk mendorong katup. Sistem ini dianggap lebih sederhana namun tetap saja punya keterbatasan karena bekerja secara mekanis.
Pneumatik
Dinilai lebih mumpuni namun rumit dan mahal harganya. Ini pula yang menyebabkan aplikasinya terbatas di arena balap. Pada klep pneumatik, tugas pegas digantikan oleh tabung berisi gas bertekanan tinggi. Prinsip kerjanya sama dengan sokbreker gas. Jenis gas yang digunakan sama, yaitu nitrogen.
Gas ini dipilih karena stabilitasnya tinggi terhadap pengaruh suhu. Meski begitu, karena suhu mesin sangat tinggi, tekanan bisa berubah secara drastis. Untuk mengatasinya, sistem dilengkapi dengan katup buang angin.
Kendati prinsipnya kerjanya sederhana, tidak menimbulkan keausan pada rangkaian lain dari klep. Pneumatik membutuhkan sil atau sekat yang sangat andal. Pasalnya tekanan sikruit pneumatik mencapai 2.500 psi (170 bar). Bila silnya jebol, tamat sudah riwayat mesin untuk berpacu dan ini sering terjadi di arena balap F1.
Katup pneumatik pertama kali digunakan oleh Renault pada mesin RVS-9. Waktu itu dipasang pada mobil Lotus yang digunakan Ayrton Sena pada wal musim balap 1986. Putaran mesin Renault waktu sudah mencapai 19.000 rpm.
Karena rumitnya sistem katup pneumatik dan masih tetap menggunakan nok atau kem (cam), sebenarnya para ahli mesin sudah menemukan sistem lain yaitu elektro hidraulik dan elektromagnetik. Ternyata, sampai saat ini belum bisa diandalkan. Karena itu, katup pneumatiklah yang dinilai saat ini sebagai top-nya.
Namun yang pasti, usaha para insinyur mesin tak pernah berhenti mendapatkan katup yang makin efisien kerjanya. Ini juga sesuai dengan tuntutan konversi energi dan lingkungan.
gambar penjelasan mengenai desmodromic system
pada saat rocker arm berputar untuk membuka tutup katup
kebanyakan sistem valve lift lain mengandalkan per / pegas pada mobil dan motor saat ini
dan pneumatic pada mobil F1 dan team motoGP Suzuki ( team Honda dan Yamaha baru make akhir2 ini )
seperti ini
dan pneumatic sperti ini yang menggunakan tekanan udara
kelemahan sistem ini ada pada ketahanannya
ada semacam faktor lelah apabila dipaksa secara terus menerus
dalam kecepatan yang tinggi
namun Desmodromic tidak ada faktor lelah dan berputar sesuai
putaran rocker arm ( seperti gergaji yang bergerak maju mundur )
jadi buka tutup valve bisa tetap konstan
sesuai dengan putaran mesin
Makin tinggi putaran mesin, juga menimbulkan masalah pada per yang berbentuk spiral ini. Per harus bergerak lebih cepat. Padahal spiral yang dibuat dari logam ini mempunyai frekuensi harmonis. Jika melebihi batas kemampuannya, per akan patah. Komponen sekelilingnya ikut rontok dan mesin tidak bisa lagi bekerja.
Karena itulah, pada mesin mobil-mobil umum tertentu dengan putaran lebih tinggi atau karakteristik sport digunakan dua per. Di samping itu, karena komponen klep dibuat dari logam, saat panas ukurannya berubah. Kondisi ini menyebabkan, celah antara katup dengan pelatuknya berbeda dan mempengaruhi kerja mesin. Ini pula yang melahirkan katup hidraulik. Pada tipe ini, celah katup saat dingin dan panas sama karena diatur secara otomatis oleh tekanan oli mesin.
Kenyataannya, mesin yang menggunakan dua pegas juga belum cukup memenuhi keinginan para insinyur mesin, terutama mereka yang berkecimpung di arena balap. Pasalnya, di arena itu kapasitas mesin dibatasi. Dan mesin harus mampu mengerahkan tenaga sebesar mungkin agar mobil dikebut lebih kencang.
Sebagain contoh, mesin F1 yang berkapasitas 2.400 cc, mampu menghasilkan tenaga 850 hp. Putaran mesin mencapai 14.000 – 15.000 rpm, bahkan b issa melebihi antara 18.000 – 20.000 rpm. Penggunaan per katup mekanik atau hidraulik pada kondisi seperti itu tidak bisa diandalkan lagi.
Desmodromic
Maka lahirlah kreasi baru, yaitu Desmodromic (pada motor) dan katup pneumatik pada mesin F1 dan motogp (kini lagi dijajal Honda). Maklum, kedua sama-sama menggunakan mesin 4 lanngkah.
Desmodromic, saat ini digunakan pada Ducati, tidak lagi menggunakan pegas untuk mengembalikan katup ke posisi semula setelah disundul oleh nok. Tetapi menggunakan nok dan tuas untuk mendorong katup. Sistem ini dianggap lebih sederhana namun tetap saja punya keterbatasan karena bekerja secara mekanis.
Pneumatik
Dinilai lebih mumpuni namun rumit dan mahal harganya. Ini pula yang menyebabkan aplikasinya terbatas di arena balap. Pada klep pneumatik, tugas pegas digantikan oleh tabung berisi gas bertekanan tinggi. Prinsip kerjanya sama dengan sokbreker gas. Jenis gas yang digunakan sama, yaitu nitrogen.
Gas ini dipilih karena stabilitasnya tinggi terhadap pengaruh suhu. Meski begitu, karena suhu mesin sangat tinggi, tekanan bisa berubah secara drastis. Untuk mengatasinya, sistem dilengkapi dengan katup buang angin.
Kendati prinsipnya kerjanya sederhana, tidak menimbulkan keausan pada rangkaian lain dari klep. Pneumatik membutuhkan sil atau sekat yang sangat andal. Pasalnya tekanan sikruit pneumatik mencapai 2.500 psi (170 bar). Bila silnya jebol, tamat sudah riwayat mesin untuk berpacu dan ini sering terjadi di arena balap F1.
Katup pneumatik pertama kali digunakan oleh Renault pada mesin RVS-9. Waktu itu dipasang pada mobil Lotus yang digunakan Ayrton Sena pada wal musim balap 1986. Putaran mesin Renault waktu sudah mencapai 19.000 rpm.
Karena rumitnya sistem katup pneumatik dan masih tetap menggunakan nok atau kem (cam), sebenarnya para ahli mesin sudah menemukan sistem lain yaitu elektro hidraulik dan elektromagnetik. Ternyata, sampai saat ini belum bisa diandalkan. Karena itu, katup pneumatiklah yang dinilai saat ini sebagai top-nya.
Namun yang pasti, usaha para insinyur mesin tak pernah berhenti mendapatkan katup yang makin efisien kerjanya. Ini juga sesuai dengan tuntutan konversi energi dan lingkungan.
gambar penjelasan mengenai desmodromic system
Spoiler for "pic"
pada saat rocker arm berputar untuk membuka tutup katup
kebanyakan sistem valve lift lain mengandalkan per / pegas pada mobil dan motor saat ini
dan pneumatic pada mobil F1 dan team motoGP Suzuki ( team Honda dan Yamaha baru make akhir2 ini )
seperti ini
Spoiler for "pic"
dan pneumatic sperti ini yang menggunakan tekanan udara
Spoiler for "tekanan udara"
kelemahan sistem ini ada pada ketahanannya
ada semacam faktor lelah apabila dipaksa secara terus menerus
dalam kecepatan yang tinggi
namun Desmodromic tidak ada faktor lelah dan berputar sesuai
putaran rocker arm ( seperti gergaji yang bergerak maju mundur )
Spoiler for "desmo"
jadi buka tutup valve bisa tetap konstan
sesuai dengan putaran mesin
Langganan:
Postingan (Atom)