Dial Indikator ( Dial Dauge )
Dial indikator digunakan untuk mengukur kebengkokan, run out,
kekocakan,
end play, back lash, kerataan, dengan tingkat ketelitian anatara 0,01
mm hingga 0,001
mm (tergantung tipe dial indikator).
a = gigi pinion
b = gigi besar
c = gigi penggerak
kedua
d = gigi besar ke dua
e = pegas
h = pegas coil
s = poros penekan
42
Prinsip kerja jam ukur secara mekanis, dimana gerak linier sensor
diubah
menjadi gerak rotasi oleh jarum penunjuk pada piringan dengan
perantaraan batang
bergigi dan susunan roda gigi.
Pegas koil berfungsi sebagai penekan batang bergigi hingga sensor
selalu
menekan ke bawah. Sedangkan pegas spiral berfungsi sebagai
penekan sistem transmisi
roda gigi sehingga permukaan gigi yang berpasangan selalu
menekan pada sisi yang
sama untuk kedua arah putaran (untuk menghindari backlash) yang
mungkin terjadi
karena profil gigi yang tidak sempurna atau sudah aus. Jam ukur juga
dilengkapi dengan
jewel untuk mengurangi gesekan pada dudukan poros roda gigi.
Ketelitian dan kecermatan jam ukur berbeda – beda ada yang
kecermatannya
0,01 ; 0,02 ; 0,005 dan kapasitas ukurnya juga berbeda – beda ,
misalnya : 20, 10, 5, 2, 1
mm . Untuk jam ukur dengan kapasitas besar, terdapat jam kecil
dalam piringan yang
besar dimana satu putaran jarum besar sama dengan tanda satu
angka jam kecil. Pada piringan terdapat skala yang dilengkapi dengan tanda batas atas dan
tanda batas bawah.
Piringan skala dapat diputar untuk kalibrasi posisi nol.
Dalam penggunaannya, dial indikator tidak dapat berdiri sendiri,
sehingga memerlukan
batang penyangga dan blok magnet.
Prosedur Penggunaan Dial Indikator
(1) Posisi spindle dial indikator harus tegak
lurus dengan permukaan yang diukur.
(2) Garis imajinasi dari mata si pengukur ke
jarum penunjuk harus tegak lurus pada
permukaan dial indikator pada saat sedang
membaca hasil pengukuran.
(3) Dial indikator harus dipasang dengan teliti
pada batang penyangganya, artinya dial
indikator tidak boleh goyang.
(4) Putarlah outer ring dan stel pada posisi
nol. Gerakkan spindle ke atas dan ke bawah,
kemudian periksalah bahwa jarum penunjuk
selalu kembali ke posisi nol setelah spindle
dibebaskan.
43
(5) Usahakan dial indikator tidak sampai terjatuh, karena terdapat
mekanisme pengubah
yang presisi.
(6) Jangan memberi oli atau grease diantara spindle dan tangkainya,
karena akan
menghambat gerakan spindle.
Melakukan teknik pengukuran
a. Memeriksa kesejajaran bidang b. Memeriksa kebulatan poros
c. Memeriksa eksentrisitas d. Pemeriksaan kesejajaran bidang
silindris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar